Kamu sedang Mengalami Patah Hati? Ayo Segera Pak Ranselmu dan Pergilah Jalan - Jalan
Move on setelah hubunganmu berakhir memang tidak semudah nasehat orang lain. Itulah alasan kenapa kamu harus melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Rehat sejenak dari rutinitas dan pergi melanglang, misalnya. Pergi ke destinasi baru yang belum pernah kamu datangi akan menyadarkanmu bahwa masih banyak hal indah di dunia.
Pada akhirnya, kamu akan berhasil melepaskan diri dari jeratan kenangan dan siap untuk membuka hati. Ingin tahu apa saja alasan lainnya yang membuat traveling merupakan obat yang mujarab? Disini akan dibahas satu per satu. Baca juga : Sewa Mobil Murah Jogja
- Setelah putus, kamu harus segera keluar dari jebakan kenangan. Opsi jalan – jalan bisa jadi pilihan yang tepat
Ketika kamu mengalami patah hati, semua tempat berubah menjadi tidak nyaman. Termasuk tempat tinggal, kantor, hingga tempat nongkrong sekalipun. Bagaimana tidak? Setiap sudut jalan dan kelokan yang kamu lewati pasti menyimpan kenangan.
Bahkan, untuk sekedar melakoni aktivitas rutin hingga bekerja saja kamu tak bisa fokus 100%. Inilah saat yang tepat untuk rehat sejenak. Ambil cuti dan pergi liburan ke tempat baru, di sana kamu akan bisa menemukan penghiburan untuk luka yang sedang kamu rasakan.
- Lewat jalan - jalan kamu bisa menemukan banyak hal baru yang bisa jadi distraksi terbaik untukmu.
Banyak hal baru yang bisa didapatkan demi menjadi distraksi atau obat penyembuh luka sementara. Di destinasi pilihanmu, kamu akan bertemu dengan orang-orang asing dimana kamu bisa belajar bagaimana budaya yang mereka jalani hingga bisa menyenangkan diri sendiri dengan menjelajah surga-surga destinasi yang jadi pilihanmu. Kamu juga bisa memanjakan diri dengan mencoba berbagai kuliner yang berbeda untuk memanjakan lidah. Sudah pasti banyak kesenangan yang akan kamu dapat ketika jalan - jalan, lalu kenapa kamu menundanya?
- Orang-orang kamu temui selama perjalanan bisa memberikan banyak pelajaran.
Ketika kamu bepergian ke tempat yang asing, kamu akan bertemu dengan orang-orang baru. Kamu bisa belajar banyak dari orang – orang yang kamu temui. Mulai dari bagaimana kegigihan para pedangan asongan saat menjajakan jualannya. Atau bagaimana percaya dirinya para pengamen jalanan menyanyikan lagu dengan suara yang pas-pasan. Orang – orang seperti inilah yang justru mengajarkan kamu bagaimana arti berjuang dan mengikhlaskan yang sesungguhnya. Sakit patah hatimu tentu belum ada apa-apanya dibanding dengan kesukaran hidup yang mereka alami. Lalu mengapa menyerah hanya karena patah hati?
- Bukan tidak mungkin ketika dulu kamu menjalin hubungan, mantan sering melarang ini-itu. Lewat perjalanan ini kamu akan bersyukur karena mendapat hal-hal baru yang tidak kamu dapatkan ketika masih dengannya.
Ketika menjalin hubungan dengan mantan, pasti ada satu atau beberapa larangan yang diberikan olehnya dan mengatasnamakan cinta. Apakah dia pernah melarangmu untuk tak pulang malam? Pernahkah dia membatasi pergaulan dengan teman-temanmu? Berbahagialah! Sekarang kamu tak perlu lagi merasakannya. Selama jalan - jalan kamu bisa bersukacita menikmati kebebasanmu yang sesungguhnya?
- Jalan - jalan bisa kamu jadikan proses melepas habis kenangan yang sudah pernah ada.
Justru dengan jalan - jalan kamu mendapat kesempatan untuk melepas jeratan kenangan mantan yang selama ini masih membelenggu dan mengikuti kemanapun kamu pergi. Di sini, kamu juga berkesempatan untuk berkenalan dengan banyak orang baru dan mengembangkan relasi. Bahkan bukan tidak mungkin kamu justru bisa segera mendapatkan sosok pengganti.
- Nantinya, ketika kamu kembali ke kotamu, kamu sudah siap untuk membuka lembaran baru.
Rasa sakit hati dan kenangan mantan sudah mampu dilepaskan ketika sedang menjelajah tempat baru. Bahkan, kamu bisa menggeser kenangan mantan dengan kenangan yang membahagiakan yang didapat selama di perjalanan. Hal ini akan membuatmu sudah siap ketika kembali lagi ke kotamu. Kenangan mantan sudah mampu diminimalisir dan kamu pun siap membuka lembaran baru. Jadi, sudah siap mengepak ranselmu sekarang demi menyembuhkan luka?